Kami pergi dengan bus dari depan starbucks Beppu pukul setengah 10 malam. Di bus, kami mengobrol, main game, dan foto-foto. Karena busnya gabung dengan orang Jepang, kami ngga bisa terlalu berisik. Kami stop di rest area, pukul 12 untuk makan malam. Dan restoran di rest area itu terkenal dengan miso shiru (sup dari kacang kedelai dengan rumput laut dan tahu) yang berisi kerang. Yum yum! Udah malem-malem begini dingin, ketemu sup anget, dijamin tidurnya makin nyenyak. Benar saja, pukul 1 malam saat lampu di bus sudah dimatikan, with no words, we felt asleep straight away.
Kami sampai pukul 7 pagi. Cuaca agak mendung dan sedikit rintik-rintik hujan. Tapi ke-excited-an kami mengalahkan semuanya. Kalau desa 14 (yes, that is how we called our batch) sudah ngumpul, hujan badai menerjang sekalipun kami tetap tertawa riang, ha ha ha :P
Kak Fajar, our loveliest coordinator menyuruh kita semua turun dan ambil barangnya masing-masing. Barang yang dimaksud adalah board, sepatu, baju dan goggle. Semuanya sudah di plastikin sama tour agentnya dengan nama-nama kami tertulis di plastiknya. Sebelumnya memang Kak Fajar sudah mendata berapa size sepatu dan baju kami biar nggak ada yang kegedean atau kekecilan.
Oh, dan kami pun sebenarnya boleh memilih mau main ski atau snowboarding. Jujur uni ngga tau bedanya sebelumnya, tapi karena banyak yang bilang snowboard lebih gampang, kebanyakan dari kami memilih snowboard. Dan akibatnya kebanyakan dari kami harus menenteng board yang jauh lebih berat dari board ski yang langsing-langsing itu, hehehe.
Setelah full equipped dengan baju, sarung tangan, sepatu dan goggle, kami bersiap menuju ke tkp. Satu hal ya ma, walaupun sebagian gunung ditutupi salju buatan, tapi dinginnya tetep ngga ngalahin salju beneran. Malah uni yang sudah pakai baju 3 lapis plus baju snowboardnya aja masih kedinginan. Tapi ya itu lagi, buat orang yang belum pernah ski/snowboard atau melakukan olahraga ditengah es serut seperti ini, rasa excited mengalahkan semuanya.
How to snowboard? I learned it on the spot. Boardnya snowboard cuma 1 untuk dua kaki, beda dengan ski dimana kaki kanan dan kiri punya boardnya masing-masing. Nah, snowboard ini seperti skateboard. Dua kaki kita harus di “locked” di atasnya untuk bisa meluncur. Tapi, pertama-tama lock dulu kaki kanan kita, agar kita masih bisa berjalan. Kemana? Ke kereta gantung.
Uni jatuh! Thoooousands of time! hehehehe. Ada yang mukanya “nyungsep” ke salju, ada yang badannya keseret sama board yang berat itu, ada juga yang guling-guling jadi kaya bola salju. Tapi nggak jatuh ngga belajar kan ma? Hehehee. Akhirnya uni mencoba berdiri lagi, walaupun susah banget karena berat badan yang berlebih :P
Kami mulai ski dari jam 8 sampai 2 sore, dan dalam waktu segitu uni telah naik turun gunung 7 kali (applause!). Hahaha. Rekor dipegang oleh Deta yang berhasil naik turun 10 kali. She’s our winter Olympic winner!
By the way, di Utopia Saioto Ski Resort ini juga ada restorannya dengan paket buffet all you can eat hanya dengan 1000 yen (promosi haha). Untuk kami yang kelaparan, we have no other choice. Buffet pula! NYAM NYAMMM
Bus snow express kami meninggalkan tempat ski sekitar pukul setengah empat sore, menuju Beppu. Oh, karena Beppu ada di pulau yang berbeda, kami melewati terowongan bawah laut, lho. Hehehe.
No comments:
Post a Comment