Literally means World map of "uni", the oldest sister. That is how my family called me, as this blog originally made for them to track where I've been going these years. Now, it's more like a written version of my passport :) enjoy!
Thursday, February 24, 2011
Singing in Taronga Zoo
Friday, February 18, 2011
SKIROSHIMA
Kami pergi dengan bus dari depan starbucks Beppu pukul setengah 10 malam. Di bus, kami mengobrol, main game, dan foto-foto. Karena busnya gabung dengan orang Jepang, kami ngga bisa terlalu berisik. Kami stop di rest area, pukul 12 untuk makan malam. Dan restoran di rest area itu terkenal dengan miso shiru (sup dari kacang kedelai dengan rumput laut dan tahu) yang berisi kerang. Yum yum! Udah malem-malem begini dingin, ketemu sup anget, dijamin tidurnya makin nyenyak. Benar saja, pukul 1 malam saat lampu di bus sudah dimatikan, with no words, we felt asleep straight away.
Kami sampai pukul 7 pagi. Cuaca agak mendung dan sedikit rintik-rintik hujan. Tapi ke-excited-an kami mengalahkan semuanya. Kalau desa 14 (yes, that is how we called our batch) sudah ngumpul, hujan badai menerjang sekalipun kami tetap tertawa riang, ha ha ha :P
Kak Fajar, our loveliest coordinator menyuruh kita semua turun dan ambil barangnya masing-masing. Barang yang dimaksud adalah board, sepatu, baju dan goggle. Semuanya sudah di plastikin sama tour agentnya dengan nama-nama kami tertulis di plastiknya. Sebelumnya memang Kak Fajar sudah mendata berapa size sepatu dan baju kami biar nggak ada yang kegedean atau kekecilan.
Oh, dan kami pun sebenarnya boleh memilih mau main ski atau snowboarding. Jujur uni ngga tau bedanya sebelumnya, tapi karena banyak yang bilang snowboard lebih gampang, kebanyakan dari kami memilih snowboard. Dan akibatnya kebanyakan dari kami harus menenteng board yang jauh lebih berat dari board ski yang langsing-langsing itu, hehehe.
Setelah full equipped dengan baju, sarung tangan, sepatu dan goggle, kami bersiap menuju ke tkp. Satu hal ya ma, walaupun sebagian gunung ditutupi salju buatan, tapi dinginnya tetep ngga ngalahin salju beneran. Malah uni yang sudah pakai baju 3 lapis plus baju snowboardnya aja masih kedinginan. Tapi ya itu lagi, buat orang yang belum pernah ski/snowboard atau melakukan olahraga ditengah es serut seperti ini, rasa excited mengalahkan semuanya.
How to snowboard? I learned it on the spot. Boardnya snowboard cuma 1 untuk dua kaki, beda dengan ski dimana kaki kanan dan kiri punya boardnya masing-masing. Nah, snowboard ini seperti skateboard. Dua kaki kita harus di “locked” di atasnya untuk bisa meluncur. Tapi, pertama-tama lock dulu kaki kanan kita, agar kita masih bisa berjalan. Kemana? Ke kereta gantung.
Uni jatuh! Thoooousands of time! hehehehe. Ada yang mukanya “nyungsep” ke salju, ada yang badannya keseret sama board yang berat itu, ada juga yang guling-guling jadi kaya bola salju. Tapi nggak jatuh ngga belajar kan ma? Hehehee. Akhirnya uni mencoba berdiri lagi, walaupun susah banget karena berat badan yang berlebih :P
Kami mulai ski dari jam 8 sampai 2 sore, dan dalam waktu segitu uni telah naik turun gunung 7 kali (applause!). Hahaha. Rekor dipegang oleh Deta yang berhasil naik turun 10 kali. She’s our winter Olympic winner!
By the way, di Utopia Saioto Ski Resort ini juga ada restorannya dengan paket buffet all you can eat hanya dengan 1000 yen (promosi haha). Untuk kami yang kelaparan, we have no other choice. Buffet pula! NYAM NYAMMM
Bus snow express kami meninggalkan tempat ski sekitar pukul setengah empat sore, menuju Beppu. Oh, karena Beppu ada di pulau yang berbeda, kami melewati terowongan bawah laut, lho. Hehehe.
Wednesday, February 16, 2011
Last day : Picture gallery :)
Monday, February 14, 2011
Day 2 : Okinawa in 1 day? NOT ENOUGH
First day : Eat, Shop and Take pictures
Pesawat kami dari Fukuoka mendarat sekitar jam makan siang di airport Naha, ibukota prefektur Okinawa. Yang pertama menyedot perhatian uni adalah banyaknya pot bunga anggrek di sepanjang gate dan ruang tunggu bandara. Anggrek ungu gitu, ma, I know you’ll love them! Jadilah kita-kita yang sudah lama ngga ngeliat anggrek bergerak mengambil kamera. Pot-pot bunga itu membuat bandara Naha cantik banget dan berbeda dari semua bandara di Jepang yang pernah uni datangin. This feels more homey.
Akhirnya, kereta yang kami tumpangi berhenti di stasiun dekat pintu masuk kokusai dori. Seperti kuda yang dilepas dari kandangnya pas pacuan kuda, kami pun berlari berhamburan (well, agak hiperbol sih, tapi sejenis lah ma :P). Melewati banner lampu “国際通り入口” yang karena waktu itu masih siang jadi belum menyala. Apa isinya kokusai dori? TOKO-TOKO. Banyaaaaaaaakk banget! Dari toko makanan khas Okinawa seperti Chinsuko dan Imo (ubi) tart, toko kaos-kaos sablonan, sampai tukang tato ada di situ. Huwaahh, hari pertama udah disuguhi menu favorit, SHOPPING!
Ehm, tapi perut berkata lain. Sebelum shopping, ada baiknya kami “menyogoknya” dengan makanan atau dia akan mulai bernyanyi lagi. So, we found a small restaurant around the corner. An Okinawan restaurant, sells Okinawa Soba (seperti udon tapi with 1 slice of, sorry to say, seemed-yummy pork), Taco rice (Mexican-influenced cuisine, sayuran dan daging cincang dengan saus salsa), Soumen (mi tipis seperti bihun dicampur dengan kecap), Goya champur (ini dia favorit uni! pare, tofu, telur di CAMPUR jadi satu) dan maasih banyak lagi.
Setelah puas makan, uni dan temen-temen pun melaksanakan “kodrat wanita” sebagai shopper sejati. Hehehe. Kami loncat dari satu toko ke toko yang lain, mencicipi kue-kue khas Okinawa seperti Beni Imo (ubi ungu khas Okinawa) Pie dan Chinsuko.
Nah yang terakhir ini nih yang seru. Ada buaanyaak banget rasa, model dan jenis Chinsuko, biscuit yang dibuat dari tepung, yang menjadi oleh-oleh wajib Okinawa. Di tiap toko, kami bisa mencoba tiap-tiap rasa karena memang disediakan tester. Ada yang dilapisi dark chocolate, white chocolate sampai campuran chocolate sama mangga. Hmm, Yummmm!! Akhirnya kami pun membeli sebagian untuk oleh-oleh dan sebagian lagi untuk cemilan, termasuk uni. Uni beli 1 bungkus yang dilapisi coklat untuk cemilan salama trip di Okinawa.
JLEB. Bagai ditusuk. Karena 5 menit yang lalu baru menghabiskan 1 bungkus Chinsuko yang berlapis coklat. Huwaahh! Ternyata chinsuko itu bahan dasarnya memang lard, atau lemak babi. Woalah, rek..rek.. Ngga research dulu sih sebelumnya. Padahal di kokusai street udah loncat toko ke toko untuk nyobain testernya. Haduhhh!
Pictures? Free of Charge
Waktu sudah makin sore, dan kami harus meninggalkan kokusai dori. But we will be back tomorrow! Next destination is….Shuri Castle! Yep, we took a train, go there but not really going inside it. Why? Because we found better backgrounds to take pictures OUTSIDE. Hehe. So yea, we took heaps of picture, mom. Dan dari situ kami pun bergegas pulang.
Hotel kami namanya Southern Beach Hotel, terletak di Itoman, which is the southern part of Okinawa honbu (mainland). Hotelnya bagus! 12 orang dimasukkan ke dalam 3 kamar yang “decent”, karena buka pintunya aja pakai kartu, ngga seperti hotel-hotel backpacker yang pakai kunci beneran. Hahaha, beginilah nasib backpacker yang ngga biasa nginep di hotel bagus :P
Huwahhhh, hari pertama? Almost done! Besok kita akan dijemput pagi-pagi untuk tur dalam kota Okinawa.
Naik bus ke tempat-tempat seru, termasuk one of my bucket list places: Okinawa Churaumi Aquarium, the largest aquarium in Japan.
Sunday, February 13, 2011
Okinawa Series: No Car, No Worries
Dari sekian banyak lokasi wisata di Jepang, salah satu yang sangat ingin uni datangi adalah prefektur paling Selatan negri Sakura ini, Okinawa. Lokasinya di selatan gosipnya membuat iklim Okinawa nggak jauh berbeda dengan negara Indonesia tercinta. Ditambah lagi bentuknya yang kepulauan membuat prefektur ini punya pilihan pantai yang super indah. Iklim yang hampir tropis, pantai yang indah, dan satu lagi alasan kenapa pada quarter break spring 2010 kemarin uni dan 11 teman-teman cewek uni packed our bags dan booking ticket murah meriah, adalah kami mau hunting MANGGA!
Yep, di Jepang, buah-buahan adalah komoditi kelas atas. Artinya cuma satu: Larang, eh maksudnya mahal. 1 buah apel itu sekitar 100 yen atau 10,000 ribu rupiah. Kalau pinter ngubek-ngubek supermarket, biasanya bisa dapet 1 sisir pisang yang harganya 50 yen, atau sekitar 5000 rupiah, tapi mungkin udah ada yang hitam-hitam hehehe.
Yah begitulah, di Indonesia, tongkat ditanam jadi pohon dan setiap tahun ada baaaaanyak buyable dan edible buah, dengan harga yang murah. Namun, kami-kami yang di Jepang harus mikir-mikir dulu sebelum membeli. Alternatifnya ada beli jus sayuran + buah yang dijual di supermarket, enak, murah dan accessible. Lah, jadi promosiiii :P
Anywayyy, Okinawa itu terkenal dengan buah-buahannya yang lebih murah dibanding mainland Jepang, karena mereka growing sendiri buah-buah seperti mangga dan nanas. Jadilah kami drooling membayangkan buah mangga dan nanas yang murah dan bisa dibawa pulang. Tempat-tempat beli buah seperti Kokusai Street dan Pinaple Garden pun sudah di circle di agenda.
Tapi, satu hal yang kami ingat adalah traveling di Okinawa will be a lot better with a car. Dan paket liburan yang kami booking lewat Coop (koperasi APU) pun meng-include sewa mobil. Jadi 3 hari 2 malam, sudah termasuk tiket pesawat Fukuoka-Naha, hotel di Itoman city dan 1 buah mobil sedan untuk dipakai jalan-jalan. Sounds like a great deal, yeah?
But we did forget something. There are 12 girls traveling together, and there is only one girl who have Japanese license and anyway, we won’t fit in 1 car for sure. Hahahaha. Jadilah si mobil nggak terpakai dan kita traveling pakai TAKSI. Rich girls indeed :P
But we did manage to have the coolest summer trip ever! Met the coolest taxi driver, got on a cheap 1 day tour and finally ate lots of pineapple, FREE OF CHARGE!
Okay, let the series begin :)
p.s all photos in these series are credited to Ms. Anri Pristidianita. She and her camera captured our best moments with the bestest shots ever!